Senin, 16 Januari 2012

PENGENALAN LOKASI DAN OBJEK WISATA SELAM

Jenis dan lokasi penyelaman
Penyelaman untuk menikmati keindahan flora dan fauna laut
    Jenis kegiatan penyelaman ini sangat populer dan paling banyak diminati oleh penyelam rekreasi baik tua maupun muda.
    Lokasi yang paling baik dan ideal untuk jenis penyelaman ini adalah pada daerah terumbu karang yakni daerah yang memiliki banyak karang hidup dan terdiri dari berbagai jenis. Biasanya, daerah terumbu karang ini dihuni oleh berbagai jenis ikan. Terumbu karang umumnya berada pada daerah sekeliling pulau atau pantai.
    Terkadang, terumbu karang juga berada di bawah permukaan air dengan kedalaman antara tiga sampai 20 meter dan umumnya terumbu karang jenis ini adalah sangat indah dan biasanya keadaannya masih baik.
    Dilihat dari bentuk topografi dasar laut, umumnya terumbu karang yang baik berada pada dasar laut yang berbentuk landai
    Apabila pada lokasi penyelaman terumbu karangnya masih hidup, seluruhnya dan tumbuh dengan rapat makan dianjurkan untuk melakukan penyelaman baik entry maupun exit tidak dari pantai atau daratan tetapi dilakukan dari kapal atau perahu (boat dive). Hal ini untuk menghindari rusaknya karang karena terinjak oleh para penyelam. Dianjurkan juga selama mengadakan kegiatan penyelaman tidak dibenarkan berdiri di atas karang. Dalam hal ini maka peranan para dive master ataupun para diving guide sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan terumbu karang dan penghuninya.

Penyelaman pada bangai kapal (wreek Diving).
    Jenis kegiatan penyelaman ini umumnya hanya diminati oleh orang-orang tertentu saja dan biasanya bagi orang yang berminat pada sejarah kelauatan atau memiliki jiwa avonturir. Biasanya dipilih bangkai kapal yang mempunyai nilai sejarah. Semakin tua bangkai kapak tersebut maka semakin menarik sebagai objek penyelam.
Untuk kepentingan penyelaman ini, harus dilengkapi dengan data-data:
Nama kapal, Bahan kapal (dari besi, kayu atau jenis lainnya), Posisi kapal pada dasar laut, Tahun tenggelam, Sebab tenggelam, Muatan kapal ketika tenggelam, Misi kapal ketika tenggelam, Pemilik kapal (dapat penerangan atau negara) dan lain-lain.

Pilihan bangkai kapal, dimana posisinya telah tetap, tidak bergerak untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan dan berada maksimal 20 meter di bawah permukaan air laut. Pada bangkai kapal yang telah tenggelam lama, maka pada kapal tersebut telah banyak ditumbuhi oleh tumbuhan laut dan biasanya merupakan tempat tinggal berbagai jenis ikan.
Selain bangkai kapal laut untuk objek penyelam bangkai kapal terbang yang tenggelam juga dapat dijadikan objek penyelam dimana objek ini banyak terdapat di Indonesia bagian timur karena sisa-sisa perang dunia kedua. Sebagaimana bangkai kapal laut, maka objek berupa bangkai kapal terbang juga harus diberikan datanya.
Untuk kegiatan selam rekreasi jenis ini diperlukan oleh penyelam-penyelam senior, jadi tidak semua penyelam diijinkan untuk melakukannya. Dalam hal ini dive master dan para diving guide harus menyeleksi para penyelamnya. Selain itu, untuk melakukan penyelaman yang baik dan harus didukung peralatan lainnya demi untuk keselamatan para penyelam.

Penyelaman memasuki gua (Cave diving).
Jenis kegiatan penyelaman ini mempunyai kadar bahaya yang sangat tinggi dan diperlukan kemampuan dan pendidikan yang khusus serta harus didukung perlengkapan yang memenuhi syarat untuk kegiatan ini.
Umumnya, orang yang meminati penyelaman ini tidak banyak tetapi di beberapa negara mereka menyediakan objek yang menarik dan telah disiapkan dengan baik termasuk diving  guidenya yang telah menguasai seluruh bagian dari gua-gua tersebut. Sehingga kemungkinan tersesat d dalam gua sangat kecil.
Adapun lokasi atau objek untuk penyelaman jenis ini umumnya gua-gua yang berada tidak terlalu dalam dari permukaan air, maksimal 20 meter dari permukaan air dan ditempuh maksimal 45 menit. Gua-gua yang akan dijadikan objek harus disrurvey terlebih dahulu dengan baik. Setelah dianggap memenuhi syarat, maka harus diberikan tanda-tanda route baik untuk keluar maupun masuk dan tersedia diving guide atau pemandu selam, yang menguasai keadaan atau objek tersebut.

Penyelaman untuk kegiatan fotografi bawah air (under water photography).
Fotografi bawah air adalah lebih bersifat hobby yang merupakan spesialisasi dari penyelam tersebut. Untuk itu lokasi atau objek penyelamannya tergantung dari keinginan atau permainan dari orang yang bersangkutan. Tapi umumnya mereka mengambil objek flora dan fauna laut yang indah-indah tapi bisa saja objeknya berupa bangkai-bangkai kapal tenggelam yang memiliki nilai sejarah. Pada umumnya penyelaman jenis ini membutuhkan kejernihan air (visibility) yang baik dan memiliki partikel-partikel kotoran yang melayang di air.

Penyelaman malam (Night Dive).
Penyelaman malam umumnya dilakukan pada daerah terumbu karang dimana lokasi atau objek kegiatan ini telah benar-benar dikuasai dan aman. Apabila penyelaman malam akan dilakukan harus direncanakan dan dipersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dengan sebaik-baiknya. Penyelaman malam harus diperuntukkan bagi para penyelam yang sering melakukannya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan suatu lokasi sebagai objek penyelam.

Kejernihan air (visibility).
Kejernihan air merupakan faktor yang utama untuk segala jenis kegiatan penyelaman, pilihan lokasi atau objek penyelaman dengan kejernihan air yang baik, sehingga jarak pandang ke depan minimal sampai sepuluh meter pada waktu cuaca baik yakni matahari bersinar terang).
Umumnya, daerah-daerah yang dekat dan dipengaruhi muara-muara sungai yang besar visibilitynya kurang baik karena banyaknya lumpur yang terbawa aliran sungai. Biasanya, di daerah terumbu karang yang banyak terdapat karang yang sudah mati, kejernihan airnya kurang baik.

Cuaca atau iklim.
Untuk menentukan lokasi penyelaman juga harus diperhatikan faktor cuaca pada daerah tersebut terutama masa atau musim dimana angin dan ombak besar sehingga tidak menguntungkan untuk kegiatan penyelaman. Biasanya, pada musim penghujan, kejernihan air umumnya berkurang dan kadang sangat jelek. Sebaiknya, jadwalnya kegiatan penyelaman bukan pada saat musim hujan.

Ombak atau gelombang.
Seluruh lokasi atau objek penyelaman hrus terlindungi dari ombak atau gelombang yang besar dan berbahaya, terutama ombak yang pecah (breakers waves) yang disebabkan adanya karang dibawah permukaan air dangkal. Biasanya ombak jenis ini kelihatan dengan ciri terdapatnya buih air pada puncaknya yang bukan disebabkan oleh tiupan angin. Ombak ini biasanya terdapat pada daerah bibir karang (tubir) dan pada daerah terumbu karang yang dangkal.

arus air.
Dalam menentukan lokasi atau penyelaman hindari daerah yang mempunyai arus air yang kencang atau deras terutama daerah yang mempunyai arus yang berputar dam menyedot ke bawah (dasar). Apabila terdapat daerah yang mempunyai arus yang agak deras, maka penyelam harus didampingi atau diikuti oleh rescue boat.

Temperatur.
Temperatur air pada lokasi penyelaman sebaiknya diketahui dan dimonitor pada setiap musim setempat untuk nantinya dapat disampaikan sebagai informasi kepada para penyelam perlu tidaknya ia memakai pakaian selam (wetsuit). Terutama bila temperatur permukaan air telah mencapai di bawah 18 derajat celsius, penyelam harus mengenakan wetsuit.

Pasang surut.
Pasang surut air laut pada lokasi penyelaman juga harus diperhatikan menyangkut hal:
1]. waktu pasang dan surut,
2]. perbedaan ketinggian air pada waktu pasang dan surut.
Data ini diperlukan untuk menghindari kandas kapal dan untuk merencanakan penyelaman terutama untuk entry dan exit.

Kehidupan laut.
Harus dipilih lokasi penyelaman pada tempat-tempat atau daerah yang tidak dihuni oleh binatang atau tumbuhan laut yang berbahaya, hal ini menjaga keselamatan penyelam. Bila ada binatang atau tumbuhan yang berbahaya pada lokasi atau objek penyelaman tersebut maka sampaikan pada penyelam sebelum menyelam dimulai. Sebaiknya, divemaster atau diving guide juga bisa menyampaikan jenisnya dan bentuk serta cara menghindari.

Lalu lintas kapal atau perahu.
Hindarilah lokasi atau objek penyelaman pada alur lalu lintas kapal atau perahu yang sangat ramai, karena hal ini akan membahayakan keselamatan penyelam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar